1. Pertama-tama, marilah kita berkenalan dengan tool-tool yang akan kita pergunakan.
2. Untuk memulai, marilah kita mengambil sebuah gambar. Semakin bagus kualitas gambar, maka akan semakin bagus pula hasilnya. Dalam kesempatan ini, Mbah kebetulan tidak punya gambar yang bagus (sebenarnya punya, tapi itu foto-foto Mbah sendiri. Daripada dibilang narsis, maka lebih baik Mbah memakai foto orang lain). Buka gambar tersebut di Photoshop. Beri nama layer tersebut “original”.
3. Klik kanan layer tersebut pada layers palette kemudian pilih duplicate layer. Beri nama layer ini “posterized”. Bisa? Bisa, nggak? Masak nggak bisa?
4. Selanjutnya, posterized gambar tersebut. Caranya gampang. Segampang makan tahu bakso! Pertama-tama, yakinkan bahwa layer gambar “posterized” sudah aktif. Terus klik image > adjustments > posterized. Biasanya, Mbah memakai level 6 (karena 6 adalah nomor punggungnya Youri Djorkaeff, pemain bola idola Mbah), tapi kalau tidak puas, kita bisa bermain-main di level yang lain.
5. Tips dari Mbah: Kita dapat mengubah tampilan layer gambar antara yang “original” dan yang “posterized” dengan cara men-check/men-uncheck ikon bergambar “mata”. Hal ini berguna untuk memilih warna dan sebagainya. Kalau dirasa kurang perlu, maka sah-sah saja jika kita mengabaikan layer “posterize”, tapi biasanya, layer “posterized” berguna untuk memilah-milah nada kulit, pakaian, rambut, dan seterusnya. Bisa dikopi? Ganti!
6. Bikin “new set” pada layer palette dengan cara meng-klik ikon folder kecil (ini untuk menggabungkan seluruh layer secara bersamaan). Beri nama “mata”. Selanjutnya seluruh layer untuk membikin mata tersimpan pada tempat ini. Untuk membuat vector bibir gunakan cara yang sama dan beri nama “new set” tersebut dengan nama “bibir”
7. MATA: Biasanya Mbah mulai dengan menggambar mata (tapi kalau mau memulai dengan menggambar yang lain juga boleh kok. Nggak ada yang ngelarang). Zoom pada mata dengan menggunakan “zoom tool”. Pilih “eyedropper” dan kembalilah pada gambar asli, kemudian klik pada bagian dalam bola mata untuk memilih warnanya. Kalau sudah, buat layer baru kemudian pilih “pen tool”, dan mulailah membuat anchor points di sekitar area mata.
8. Klik kanan pada pen tool di tool palettes, kemudian pilih “convert point tool”. Tool ini digunakan untuk meng-convert point tool kita (supaya kurvanya lebih halus, John!), jadinya kurvanya tidak kelihatan patah-patah. Mainkan dengan cantik sampai kita puas.
9. Sekarang, bikin layer baru di bawah layer yang tadi kita buat. Kembali gunakan eyedropper dan pilih warna gelap bola mata pada gambar asli. Pokoknya ulangi cara yang sama seperti gambar sebelumnya-lah!
10. Kemudian, sekali lagi, ulangi cara yang sama untuk membuat seluruh bagian mata. Ya bulu mata, ya putihnya mata, ya pokoknya semuanya. OK?
11. BIBIR: Untuk bibir, kita masih memakai cara yang sama.
12. WAJAH: Wekz! Ini bagian yang paling menantang. Bukan apa-apa, sebenarnya nggak terlalu sulit kok. Cuma kita mesti sabar aja. Hati-hati waktu memilih nada. Caranya, perhatikan aja posterized layer-nya. Biasakan mulai dengan nada yang lebih terang terlebih dahulu. Selanjutnya perhatikan juga letak-letak layer, mana yang di atas mana yang di bawah.
13. OK, sekarang kita mulai bekerja pada wajah. Cara membuatnya sebenarnya masih sama dengan cara-cara sebelumnya. Tinggal diulang, diulang, dan diulang. Perhatikan gambar di bawah ini aja untuk langkah-langkahnya.
14. Ini wajahnya.
15. Ini jilbabnya.
16. Ini selesai.
17. Nah..nah..nah..gampang kan? Gampang, dong. Intinya Cuma satu kok, sabar aja. Jangan misuh, banyak-banyak istighfar kalau menemui kesulitan. Untuk pengetahuan saja, dulu waktu Mbah pertama kali bikin vector ini, Mbah butuh waktu selama seminggu. Bukan apa-apa, waktu itu Mbah nggak telaten aja ngerjainnya. Banyak kegiatan lain yang mengganggu dan butuh prioritas lebih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar